Berdoa telah menjadi satu kemestian bagi setiap orang Islam. Umat Islam sememangnya disuruh untuk berdoa sebagaimana disebutkan di dalam al-Quran.
Allah SWT berfirman: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan (dengan suara) perlahan-lahan. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas.” (Surah al-A’raf, ayat 55)
Sesiapa yang tidak berdoa pula dianggap sebagai orang yang sombong kepada Allah SWT.
Disebutkan dalam ayat al-Quran yang berbunyi: “Dan Tuhan kamu berfirman: Berdoalah kamu kepada-Ku, nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepada-Ku, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina.” (Surah al-Ghafir, ayat 60)
Doa juga merupakan senjata orang mukmin. Kadangkala puas kita memohon sesuatu hajat, namun Allah masih belum memakbulkan doa kita. Rupa-rupanya ia ada kaitan dengan sumber makanan atau apa yang kita pakai selama ini.
Menurut Pengasas Elzar Group & MyClaaz.com serta Profesor Adjung di Universiti Selangor & Universiti Sultan Zainal Abidin, Dr Zaharuddin Abd Rahman, Nabi Muhammad SAW pernah bercerita tentang seorang pemuda yang bermusafir jauh di padang pasir.
Sabda baginda SAW: “Seorang lelaki yang telah lama berjalan dan jauhnya perjalanan yang ditempuh hingga rambutnya kusut-masai dan berdebu. Dia menadahkan tangan ke langit lalu berdoa ““Wahai Tuhanku!”
Padahal, makanannya dari sumber yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan dia diberi makan dengan makanan yang haram. Maka bagaimana mungkin Allah akan memperkenankan doanya?” (Riwayat Muslim)
Berdasarkan hadis tersebut, walaupun musafir merupakan salah satu waktu mustajab doa, namun jika mengambil makanan, minuman, dan berpakaian yang semuanya dari sumber haram, maka Allah akan menolak doa hamba-Nya itu.
Oleh itu, berhati-hatilah dalam bab ini. Berusaha untuk menjauhi sumber haram dalam kehidupan kita supaya doa kita akan didengari Allah dan kehidupan kita juga akan diredhai Allah.
Sumber: SINAR PLUS
